Ragamkabar.com – Erupsi gunung berapi merupakan musibah yang bisa menelan banyak korban jiwa dan kerugian banyak material. Erupsi ini bisa terjadi jika status sebuah gunung berapi masih aktif. Dan Indonesia merupakan negara yang mempunyai banyak gunung berapi aktif di berbagai pulau. Setidaknya di Jawa saja sudah ada lebih dari 3 gunung berapi aktif.
Sejak Minggu pukul 12.00 WIB, Gunung Semeru mengalami kenaikan statusnya dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas). Dan masyarakat sekitar Gunung Semeru memang dihimbau untuk tidak mendekati area Gunung Semeru dan tetap waspada mengenai aktivitas susulan dari Gunung yang tahun lalu juga sudah pernah erupsi ini.

Erupsi pada tanggal 4 Desember kemarin memang sama dengan erupsi yang terjadi tahun lalu. Dan akibat erupsi, jalan Lumajang-Malang di bagian sisi tenggara Gunung Semeru mengalami penutupan. Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga memantau aktivitas Gunung Api Semeru yang mulai mereda.
Sepanjang sejarah erupsi gunung api di Indonesia memang sering terjadi. Dan bahkan akibat dari erupsi ini tidak hanya berdampak di Indonesia saja. Di beberapa catatan sejarah ada peristiwa erupsi gunung Tambora di Nusa Tenggara. Dan bahkan puluhan ribu jiwa menjadi korban bencana alam ini. Erupsi yang terjadi pada tahun 1815 ini menjadi erupsi terbesar gunung berapi sepanjang sejarah di dunia.

Erupsi pada gunung Tambora ini, diperkirakan memuntahkan 140 milyaran ton magma dari perut bumi. Dan efek perubahan iklim juga berdampak bagi seluruh dunia. Kemudian ada juga letusan gunung Krakatau di selat Sunda. Erupsi gunung ini diperkirakan menelan korban jiwa sampai 36.417 jiwa. Dan ini merupakan letusan gunung berapi paling mematikan di dunia ke dua setelah gunung Tambora.
Kemudian pada urutan ke 7 ada gunung Kelud, letusan ini juga memakan korban sampai 5.000 an jiwa. Dan untuk posisi setelahnya juga masih gunung api di Indonesia, gunung Galunggung yang erupsinya juga mengakibatkan korban jiwa sampai 4.000 an jiwa.