Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem, Ahmad Ali menegaskan bahwa pernyataan yang dikatakan Presiden Joko Widodo bahwa masyarakat agar tidak sembrono dalam menentukan calon presiden bukan ditujukkan kepada Partai Nasdem.
Dalam keterangan tertulisnya, Ahmad Ali menegaskan bahwa “Pernyataan Pak Jokowi bukan untuk Partai Nasdem.” Minggu, 23/10/2022.
Ali melanjutkan, bahwa Presiden Joko Widodo telah memahami dan mengetahui betul tradisi Partai Nasdem dalam mengusung Capres, Cawapres, dan calon gubernur. Nasdem selalu lebih awal dalam menentukan figur yang akan diusung partai.
“Bahkan, tradisi dalam mengusung figur ini sudah dimulai sejak Partai Nasdem berdiri, dan saat itu Jokowi juga di capreskan pada saat itu masih menjabat seorang gubernur.” ucapnya.
Suasana deklarasi Anies Baswedan yang di usung Partai Nasdem pada Senin, 03/10/2002 di DPP Partai Nasdem, Jakarta menjadi sah nya Partai Nasdem dalam mengusung calon presiden dari partainya dalam Pilpres 2024.
“Jadi, kita tidak sembrono dalam memilih figur karena awalnya sudah melalui tahapan dan mekanisme yang sangat panjang.” tutur Ali. Pada Pilpres 2014 dan 2019 juga merupakan keputusan Nasdem memilih Joko Widodo sebagai pilot baru pada Pilpres 2014 dan juga 2019.
Ali juga menegaskan bahwa pernyataan Jokowi tentang jangan sembrono dalam memilih calon presiden bukan ditujukkan kepada Nasdem.
“Dengan mengutip perumpaan yang Pak Jokowi katakan pada pidatonya di ulang tahun Partai Golkar, saya pikir itu bukan ditujukkan kepada Nasdem.” tandas Ali dalam keterangannya.
Sebelumnya, dalam sambutan HUT ke-58 Golkar di JIExpo Kemayoran, Jakarta, pada hari Jumat, 21/10/2022. Joko Widodo meminta kepada Partai Golkar dalam pidatonya untuk berhati-hati dalam menentukan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden pada Pemilu 2024.
Partai Golkar merayakan HUT ke-58 dengan dihadiri para kader, senior, dan pimpinannya. Dalam pertemuan ini juga dibahas tentang Pemilu 2024. Berikut adalah keterangan yang disampaikan Jokowi dalam HUT ke-58 Golkar di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat 21/10/2022.”
“Oleh sebab itu, saya yakin kepada Partai Golkar bahwa akan cermat, teliti, dan juga hati hati tidak sembrono dalam mendeklarasikan calon presiden dan calon wakil presiden pada pemilu 2024.” ungkap Joko Widodo dalam pidato sambutannya di HUT ke-58 Golkar di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat 21/10/2022.”
Jokowi – Tidak Sembrono Dalam Mendeklarasikan Capres
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan sambutannya dalam acara Perayaan HUT Golkar ke-58. Sebelum itu Joko Widodo mengingatkan pada Partai Golkar untuk hati-hati dan tidak sembrono dalam mendeklarasikan calon presiden pada Pemilu tahun 2024. Dimana, pidato sambutan yang disampaikan Jokowi ini membuat orang bertanya. Jokowi meminta agar Golkar teliti, cermat, dan hati-hati dalam mendeklarasikan pilihannya yang akan maju dalam Pemilu 2024.
“Meskipun tadi saya lihat sudah teriak nama Pak Airlangga Hartarto, dan saya juga meyakini bahwa yang akan diusung dari Golkar ini adalah tokoh yang hebat dan benar, baik itu dari Capres maupun Cawapresnya.” ujar Jokowi di acara HUT Golkar, di Jakarta, Jumat, 21 Oktober 2022.
Baca Juga : Mengenal Covid-19 Omicron XBB dan Gejalanya
Pada pidato yang disampaikannya juga Jokowi mengibaratkan, calon presiden itu seperti pilot. Calon presiden akan memimpin sebuah negara dengan rakyat ratusan juta orang. Pemilihan presiden juga wakilnya dia ibaratkan memilih pilot dan kopilot.
“Ibaratkan ada perusahaan Airlines ingin memilih pilot, dimana ada dua calon pilot, pilot pertama biacara agar ia bisa dipilih dan dia mengatakan bahwa ia akan mematuhi hukum penerbangan Internasional dan saya akan terbang pada ketinggian 30 ribu kaki,” kata Pak Joko Widodo.
Kemudian, Pilot kedua berjanji kepada para penumpang bahwa penumpang akan akan diberikan diskon tiket dan akan duduk di kelas bisnis.
Baca Juga : Kronologi Kebakaran Masjid Jakarta Islamic Center
“Bapak ibu kemudian akan tertarik yang mana? Mungkin sekarang ini akan tertarik pada janji pilot kedua karena diberikan diskon tiket dan disiapkan kelas bisnis bagi semua penumpang. Nah, yang milih nomor dua itu harus hati-hati.” tutur Joko Widodo dalam pidato yang disampaikannya.
Dengan pidato yang disampaikan Joko Widodo, diharapkan masyarakat kedepannya bisa lebih cerdas dan cermat dalam memilih pemimpin negara selanjutnya yang menggantikannya. Seorang presiden dan calon presiden yang akan bertanggung jawab untuk negara.
Comments 1