Mengenal Gunung Padang yakni Gunung yang terletak di Cianjur Jawa Barat. Situs Gunung Padang ini sebuah situs nasional sebagai Cagar Budaya dari zaman prasejarah.
Situs peninggalan budaya batu besar ini sangat terkenal sekali. Dikutip dari laman Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Arkenas) Kemendikbud Ristek, masih ada silang pendapat mengenai usia Gunung Padang menurut penanggalan karbon batuan masing-masing tingkatannya.
Beberapa penelitian telah memperkirakan usia setiap undakan dari Gunung Padang ini berbeda. Mulai dari 5.000 SM-26.000 SM. Hal ini artinya, jika perkiraan peneliti besar, maka usia Gunung Padang tersebut lebih tua dari Piramida Giza yang telah dibangun sekitar 2.570 SM. Gunung Padang sendiri setiap harinya menjadi tujuan kunjungan rombongan siswa.
Mengenal Gunung Padang, Apa Saja Faktanya?
Mengenal Gunung Padang tentu Anda harus ketahui agar lebih tahu mengenai situs megalitikum satu ini. Kompleks punden berundak pada Gunung Padang terdiri atas lima teras yang tersusun dengan ukuran berbeda-beda.
Teras pertama sebagai bangunan terluas, dengan jumlah batuan banyak. Semakin ke atas maka jumlah batunya pun juga semakin berkurang. Batu-batu yang jumlahnya sangat banyak tersebar hampir menyatu seluruh puncak Gunung tersebut.
Banyak orang meyakini, bahwa dalam tanah Gunung Padang masih ada banggunan peninggalan zaman megalitikum. Misteri ini telah menarik banyak peneliti baik dalam negeri atau luar negeri. Gunung Padang sendiri menawarkan bentuk susunan batu unik dengan keindahan alam luar biasa.
Berikut beberapa faktanya:
1. Kompleks Punden Berundak Terbesar Asia Tenggara
Karena berbentuk punden berundak, situs ini bukanlah gunung aktif. Akan tetapi, situs ini memang tertutup rerumputan, berdiri pada ketinggian 885 mdpl, serta luas kompleks yang utama mencapai 900 meter persegi.
Sementara luas wilayah gunung itu tercatat mencapai 3 ha. Oleh sebab itu, situs ini tercatat sebagai kompleks punden berundak terluas yang ada di Asia Tenggara.
2. Wisata Megalitikum
Bentuk dengan punden berundak menggambarkan peradaban pada zaman megalitikum. Ya, strukturnya berupa lima teras dan tersusun dalam ukuran beda-beda. Maka tidak heran jika ada beberapa orang yang mengunjungi gunung ini.
3. Dilaporkan Tahun 1914
Gunung Padang ini telah ditemukan oleh Geologi dan Intraklas asal Belanda yakni Rogier DM Verbeek. Keberadaanya lalu laporkan pada tahun 1914 oleh ahli sejarawan budaya tradisional Tanah Air asal Negara Belanda, yakni Nicolaas Johannes Krom.
Dalam Buletin Dinas Kepurbakalaan, Krom sendiri telah mencatat puncak gunung tersebut terdiri dari empat teras yang tersusun dari batu kasar serta berhias batu andesit. Selain itu, setiap terasnya terdapat gundukan tanah ditimbun sebuah batu.
4. Kembali Ditemukan Tahun 1979
Situs Gunung ini sempat terlupakan beberapa dekade, salah satunya sebab keterbatasan akses. Situs berserah ini lalu temukan kembali pada tahun 1979. Pada saat itu, warga setempat melaporkannya adanya keberadaan tumpukan batu persegi besar dengan bermacam ukuran, tersusun menjadi situs tempat berundak.
Sejak saat itu, pemerintah mulai melakukan konservasi serta penelitian Situs Gunung Padang. Pusat Arkenas Kemendikbud Ristek mencatat, bukit ini dulu gunung api purba yang menghasilkan batu-batu pada perut bukit. Lalu merekah dan membentuk tiang-tiang. Bebatuan ini lalu digunakan guna membangun punden berundak.
5. Sebagai Tempat Liburan Anak Sekolah
Fakta lain dari Gunung Padang ini yakni sebagai tempat liburan sebagai anak sekolah. Ya, situs ini mempunyai jam operasional pada hari Senin-Sabtu pukul 08.00-17.00 WIB. Khusus untuk hari Jumat pukul 13.00. Pengunjung akan mengeluarkan kocek tiket masuk sebesar Rp 5.000. Fasilitas dari tempat ini juga lengkap salah satunya adanya toilet hingga mushola.
Kini Anda sudah mengenal Gunung Padang lebih detail dari ulasan artikel kami tadi. Semoga bermanfaat!