Mengenal flu unta sangat penting untuk diketahui. Terlebih kabarnya ada tiga pemain asal Timnas Prancis yang terkena flu unta. Mengutip dari Daily Mail, Didier Deschamps yang membenarkan kabar tersebut. Ketiga pemain tersebut yakni Kingsley Coman, Dayot Upamecano, dan Adrien Rabiot yang mengalami gejala mirip flu. Didier juga menjelaskan bahwa ia berusaha berhati-hati agar virus tersebut tidak menyebar.
Untuk itu, perlu memisahkan ketiga pemain tersebut dengan pemain lainnya. Tujuannya untuk bisa menghentikan penyebaran virus. Tak hanya itu, mempersiapkan agar para pemainnya tetap bugar dan fit saat melawan Argentina pada Minggu (18/12/2022) mendatang.

Mengenal Flu Unta yang Kini Mulai Menyerang
Piala Dunia 2022 saat ini telah hampir mencapai babak akhir. Namun jelang pertandingan final, beberapa pemain timnas Prancis justru mengalami gejala mirip flu. Beberapa pihak menduga hal ini masih berkaitan dengan flu unta. Flu unta atau lebih dikenal dengan Middle East Respiratory Syndrome (MERS). Suatu virus penyakit menyerang pernapasan yang terjadi akibat virus MERS-Cov.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa MERS-CoV tergolong virus zoonosis. Oleh karena itu, virus tersebut bisa menular dari hewan ke manusia. Bukti ilmiah menunjukkan seseorang bisa dengan mudah terinfeksi. Khususnya melalui kontak langsung tanpa menggunakan pelindung dengan unta berpunuk satu atau dromedary camels, yang terinfeksi pada beberapa negara Timur Tengah, Afrika, hingga Asia Selatan.
Tak hanya menular dari hewan, penularan penyakit juga bisa terjadi antar manusia, meski secara terbatas. MERS-CoV ini cenderung tidak akan mudah menular, kecuali melakukan kontak dekat. Penularan antar manusia terbatas, baik itu di antara keluarga, pasien, atau tenaga kesehatan.
Gejala
Mengenal gejala flu unta atau MERS-CoV berkisar dari ringan hingga berat. Bagi sebagian orang tidak mengalami gejala atau gejalanya mirip dengan infeksi saluran pernapasan atas ringan. Namun banyak orang mengalami demam dan batuk hingga berkembang menjadi pneumonia. Tanda dan gejala lainnya pada sistem pencernaan seperti sakit perut, mual, muntah serta diare. Ginjal dan lapisan sekitar jantung juga bisa pula terpengaruh oleh virus tersebut.
MERS-CoV bisa mengakibatkan gagal napas atau gagal ginjal, bahkan juga bisa berakibat fatal. Orang yang paling berisiko yakni lansia dan orang dengan sistem kekebalan yang lemah atau memiliki riwayat penyakit kronis, seperti diabetes atau penyakit paru-paru.
Cara Mencegah Penularan
Penyakit MERS tersebut sebenarnya bukanlah penyakit baru, bahkan sudah ada sebelum COVID-19. Saat menemukan MERS pertama kali di Arab Saudi pada tahun 2012. Meski sudah sejak lama, namun WHO mengungkapkan bahwa belum ada pengobatan yang spesifik untuk mengatasinya. Pemberian pengobatan suportif sesuai dengan kondisi atau gejala yang pasien alami. Bahkan juga belum tersedia vaksin, beberapa mengatakan vaksin untuk MERS masih dalam tahap pengembangan.
Jika sudah mengenal flu unta, Anda perlu mengurangi risiko infeksi dengan cara menerapkan praktik kesehatan dan kebersihan yang baik.
- Selalu rajin mencuci tangan dengan sabun yang bersih selama 20 detik.
- Jangan lupa menutup hidung dan mulut menggunakan tisu saat batuk atau bersin. Lalu buang tisu bekas ke tempat sampah dan cuci tangan dengan hati-hati.
- Sebaiknya disinfeksi permukaan yang sering tersentuh, seperti gagang pintu.
- Hindari menyentuh wajah, mulut, dan hidung dengan tangan jika belum mencucinya.
- Pastikan tidak berbagi cangkir, peralatan, atau barang lainnya dengan orang sakit.
Pentingnya mengenal flu unta atau MERS yang disebabkan oleh virus MERS‐CoV. Virus tersebut termasuk keluarga coronavirus dan masih berkerabat dengan virus SARS CoV-2 penyebab COVID-19. MERS bisa menyebar dari unta yang terinfeksi serta antar manusia melalui kontak langsung dengan penderitanya.